MEMBAWA PEMUDA DAN OLAHRAGA
Pada saat tak satupun olahraga kita yang bisa dibanggakan di tataran regional apalagi international. Pada saat pemuda kita tak bisa mempersembahkan prestasi bermakna untuk negaranya. Maka pada saat itu rakyat dan negara menuntut menteri terkait untuk berbuat.
Sungguh tidak mudah melihat prestasi olahraga kita yang jauh merosot itu. Sejak Menteri Muda Pemuda dan Olahraga dijabat Abdul Ghafur hingga kini, prestasi kepemudaan dan olahraga kita tak bisa dibawa ke arah kebanggaan. Ini menjadi tantangan politisi muda NU Imam Nachrawi. Politisi yang Sekjen PKB ini mendapat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo untuk jabatan yang banyak tangan tak pernah membuahkan hasil memuaskan. Padahal, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games tahun 2018.
"Saya meminta pak Imam Nachrawi bisa mengawal prestasi olahraga dan pemuda. Serta mengawal persiapan Asian Games 2018", kata Presiden JokoWidodo saat mengumumkan susunan Kabinet Kerja di Istana Merdeka Jakarta, Ahad Sore.
Presiden juga menyebut Imam Nachrawi sebagai orang muda, karena usianya yang relatif muda, yang akan mampu menunaikan tugas sebagai Menpora. Menurut Presiden, Imam Nachrawi adalah politisi profesional, aktivis sosial yang berpengalaman, serta punya jejaring yang kuat.
Imam Nachrawi yang lahir di Bangkalan, Madura, Jatim, 8 Juli 1973 (51 tahun) dan menjadi anggota-anggota DPR dari PKB sejak tahun 2009. Ia juga pernah menjabat sebagai direktur PT Intervensi Surabaya dan CV Alhidayah Surabaya. Pendidikan formal dijalani di SDN Bandung Bangkalan tahun 1980-1986, SMPN Konang Bangkalan tahun 1986-1989, MAN Bangkalan tahun 1989-1991, dan IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 1998.
Suami dari Hj. Shohibah Rahmah ini dikaruniai 7 orang anak. Di organisasi kepemudaan, Imam pernah menjadi Ketua Umum PMII Jatim 1997, dan menjadi Ketum DKN Garda Bangsa 2002.
Dalam Biografinya tidak banyak yang menyinggung mengenai aktivitas di bidang olahraga, namun ia dikenal cukup dekat dengan kalangan sepak bola, khususnya di Surabaya.
Jika tetap dipercaya sebagai Menpora hingga 5 tahun ke depan (2019), sejumlah tugas menanti Imam Nachrawi. Ia harus menaikkan peringkat Indonesia di ajang SEA Games Singapura (2015) dan Malaysia (2017), Olimpiade Rio de Janeiro (2016) serta sukses di peringkat dan penyelenggaraan Asian Games 2018. Dan mungkin, bisa membujuk FIFA agar penyelenggaraan piala dunia bisa di Indonesia
Suami dari Hj. Shohibah Rahmah ini dikaruniai 7 orang anak. Di organisasi kepemudaan, Imam pernah menjadi Ketua Umum PMII Jatim 1997, dan menjadi Ketum DKN Garda Bangsa 2002.
Dalam Biografinya tidak banyak yang menyinggung mengenai aktivitas di bidang olahraga, namun ia dikenal cukup dekat dengan kalangan sepak bola, khususnya di Surabaya.
Jika tetap dipercaya sebagai Menpora hingga 5 tahun ke depan (2019), sejumlah tugas menanti Imam Nachrawi. Ia harus menaikkan peringkat Indonesia di ajang SEA Games Singapura (2015) dan Malaysia (2017), Olimpiade Rio de Janeiro (2016) serta sukses di peringkat dan penyelenggaraan Asian Games 2018. Dan mungkin, bisa membujuk FIFA agar penyelenggaraan piala dunia bisa di Indonesia
Open Comments
Close Comments
Post a Comment for "MEMBAWA PEMUDA DAN OLAHRAGA"